LAPORAN HASIL OBSERVASI UNGGAS
PETELUR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Sebagai negara
dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber daya alam dan sumber
pangan yang beragam, Indonesia seharusnya dapat memenuhi kebutuhan pangannya
secara mandiri. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut dapat dilakukan dengan cara
memproduksi bahan pangan sendiri melalui kegiatan budidaya. Salah satunya dalam
bidang peternakan, dan yang akan kami bahas kali ini adalah budidaya dalam
bidang unggas petelur. Peluang wirausaha ini sangat besar karena telur adalah
bahan pangan pokok sebagai sumber utama protein dan lemak hewani bagi
masyarakat. Hal ini menjadikan wirausaha di bidang budidaya ternak unggas
petelur sangat menarik.
B.
Rumusan
Masalah
·
Apakah sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam budidaya ternak unggas petelur?
·
Bagaimanakah teknik yang
digunakan dalam budidaya ternak unggas petelur?
C.
Tujuan
Observasi
·
Mempelajari teknik berwirausaha dalam bidang budidaya
ternak unggas petelur
·
Mengetahui peralatan serta
perlengkapan dalam wirausaha ternak unggas petelur
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Subjek
Observasi
Pemilik Wirausaha ternak unggas petelur
B.
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan Observasi
1. Waktu
30 Oktober 2016 (pukul 08.00-10.00)
2. Tempat
Peternakan Ayam Petelur “Barokah Sejati”
Ds. Munungrejo Dsn. Tanjung Kulon RT/RW
006/002 Kec. Ngimbang, Lamongan
C.
Hasil
Observasi
Bapak Arif
Sayifudin memiliki usaha ayam petelur yang terletak di Dsn. Tanjung Kulon Desa
Munungrejo, Ngimbang Lamongan. Usaha ini dimulai sejak tahun 2015. Beliau
mempekerjakan beberapa orang untuk merawat ayam-ayamnya dikarenakan beliau
sendiri memiliki perkerjaan lain yang dianggapnya sebagai pekerjaan utama. Bapak
Arif menyatakan bahwa peluang usaha dalam bidang ini besar, hal ini dikarenakan
masih jarangnya masyarakat setempat yang beternak ayam petelur.
Di kandang
seluas ±108 m2 Pak Arif memelihara ayam-ayamnya yang kini berjumlah
±650 ekor ayam. Beliau memilih tempat yang banyak pepohonan untuk dijadikan
lokasi kandang ayamnya, yaitu di pojok Desa tempat tinggalnya. Peralatan yang
ada dalam kandang Pak Arif tergolong perlatan yang cukup sederhana yaitu
paralon sebagai tempat minum ayam, selang air, ember untuk tempat pakan dan
beberapa sak pakan ayam serta wadah untuk memanen telur.
Untuk memilih
bibit ayamnya, Pak Arif mengaku ia mendapatkan saran dari beberapa Peternak
besar yang sudah berpengalaman. Usia ayam yang dijadikan bibi berusia 17-18
minggu. Pak Arif memberi makan ayamnya 2x dalam satu hari menggunakan pakan
dengan jenis P-124C serta air untuk minum ayam yang digunakan dalam sehari
dapat mencapai 10-15 liter.
Pencegahan
penyakit adalah hal yang cukup diperhatikan oleh Pak Arif. Beliau menggunakan
vaksin suntik serta beberapa obat/vitamin untuk menghindarkan ayamnya dari
penyakit, misalnya Neobro, Tefrador, Disinfektan, Fortefit,dan Vitamin E
Selenium. Selain itu beliau juga membersihkan kandang ayamnya setiap 2 hari
sekali, bagian bagian yang biasanya dibersihkan adalah tempat makan, tempat
minum serta bagian bawah kandang. Hal ini tentu saja bertujuan agar ayam tetap
sehat dan terhindar dari penyakit.
Usia ayam yang
siap bertelur adalah 19-20 minggu. Dalam sehari Pak Arif dapat memanen sebanyak
19-20 kg telur atau sekitar 360-370 butir telur. Proses mengemas telur untuk
siap dijual dimulai dengan membersihkan telur dari sisa kotoran ayam yang
menempel kemudain ditata dalam tempat telur atau yang sering disebut Tree. Pak
Arif tidak menggunakan cara pengawetan agar telur tahan lama, karena beliau
biasa memasarkan telur-telurnya ke toko-toko terdekat serta beberapa tengkulak.
Keuntungan
yang diperoleh dari penjualan telur setiap harinya sekitar 323000-340000
tergantung harga telur dipasaran. Pak Arif mengungkapkan bahwa kendala yang ia
alami selama berternak adalah kondisi cuaca yang tidak menentu dan kondisi
sekitar kandang yang dapat menyebabkan ayam mengalami stress. Saat ditanya
pesan dan kesan selama menjalankan usaha ini beliau memberikan sedikit motivasi
bagi para pemuda yang ingin berkecimpung dalam usaha ini, menurut beliau hal
penting yang harus diperhatikan dalam bidang ini adalah kebersihan kandang.
Karena kandang yang bersih selain membuat ayam dapat menghasilkan telur yang
baik juga dapat membuat sang perawat nyaman. Beliau juga menambahkan bahwa
berternak ayam petelur sangat menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Dalam menjalankan usaha ternak
ayam petelur diperlukan ketelitian dan keuletan dalam menjaga kesehatan ayam
agar dapat menghasilkan telur yang baik.
·
Pemilik peternakan lebih memilih
memasarkan telur-telurnya kepada toko/warung di sekitar atau kepada tengkulak
sehingga dapat memberikan untung yang lebih besar.
·
Peluang usaha ini yang cukup
besar dapat menciptakan banyak lapangan kerja sehingga dapat membuat kehidupan
yang lebih baik
B.
Saran
Untuk memulai
suatu usaha, sebaiknya melihat peluang dan keadaan pasar di sekitar tempat
tinggal kita karena untuk memulai suatu usaha harus diawali dari kondisi dan
peluang lingkungan yang mendukung untuk dijalankannya usaha. Dan dalam bidang
ternak, diperlukan sifat kewirausahaan agar dapat menjaga dan merawat ayam
ternaknya sehingga ayam tumbuh dengan sehat dan bernilai jual tinggi.
No comments:
Post a Comment